Translate this page from Indonesian to the following language!
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
http://online klinik.blogspot.com
Online Klinik khusus untuk dewasa , jika anda belum cukup umur di larang untuk mengunjungi blog ini. Silakan tinggalkan blog ini segera karena blog ini berisikan tentang Dunia Malam hiburan malam, juga tentang kesehatan dan juga panti pijit plus plus nya, penyakit seks bebas atau seksualitas serta teknik bercinta yang sexual dengan tip dan triknya.

Baca Juga yang ini


> Layanan kemanjaan lelaki hidung belang metropolitan makin lengkap. Setelah sarang-sarang maksiat ‘langsung tembak’ makin kentara, layanan plus-plus yang ujungnya tetap urusan syahwat turut menggurita. Pijat, lulur, sauna (mandi uap-red) hingga ‘mandi kucing’ makin mewabah.

Terik matahari membakar langit Jakarta, medio akhir September lalu. Padahal jarum jam sudah bergeser dari angka 15.00 wib. Suasana jalan Gunung Sahari Raya, tak jauh dari pintu air Mangga Besar Jakarta Pusat dipadati pengendara yang lewat.

Maklum, tiap akhir bulan, jalan menuju arah rekreasi terbesar di Jakarta Utara ini selalu dijejali manusia yang ingin memburu tujuan masing-masing. Sekedar ingin berwisata ke Ancol, atau berwisata birahi ke Mangga Besar, yang merupakan barometer jajanan seks Jakarta

Di sisi badan jalan Gunung Sahari Raya, membentang sebuah aliran sungai yang lebarnya lumayan luas, mengikuti jajaran jalan tersebut. Diseberangnya, berderet-deret bangunan berdiri dengan megahnya.

Diantaranya berdiri bangunan mewah gaya spanyol didominasi warna krem. Belakangan diketahui bangunan itu tak lain adalah pusat kebugaran PS. ‘Bungkusnya’ yang menonjol adalah fasilitas sauna, meskipun faktanya memberikan layanan plus-plus berbuntut transaksi seks. Prakik seperti itu sudah bukan barang baru lagi di Jakarta.

Hampir di tiap sudut Jakarta bisa ditemui, mandi uap atau lebih populer dengan sebutan sauna ini. Mulai di tempat kebugaran berkelas seperti di hotel berbintang, gedung perkantoran mewah hingga di panti pijat, mandi uap sudah dikonsumsi menjadi ‘paket’ kebutuhan sehari-hari.

Bahkan salon-salon kecantikan, banyak diantaranya yang dilengkapi dengan sauna hingga spa. Rata-rata tempat tersebut, memiliki ruangan yang nyaman, hangat dan eksklusif hingga membuat konsumennya yang rata-rata kalangan berkocek tebal jadi kerasan.

Anehnya, tempat-tempat tersebut tetap melayani konsumen wanita. Tentu saja, dengan tidak bermaksud mengganggu privacy langganan pria, tempatnya didisain terpisah. Sehingga mereka yang ingin mendapatkan layanan plus lancar-lancar saja.

Hal itu nampak terjadi di PS. Sebenarnya PS bukan tempat ‘hiburan’ baru alias saat Jakarta ‘banjir’ panti pijat, pub maupun klub malam di tahun 1980-an, keberadaannya telah memberi ‘warna’ tersendiri.

Tidak hanya sauna plus yang ditawarkan, namun aktivitas serupa, seperti spa, body massage makin melengkapi gemerlapnya PS. Tentu saja ini menjadi ladang buruan para laki-laki yang tidak sekedar ingin tampil ‘bugar’, namun juga ingin mencicipi nikmatnya gadis-gadis muda yang rata-rata cantik menggiurkan. Mereka adalah aset –bahasa halus untu sebutan barang dagangan—di PS.

Meskipun kejayaannya beringsut loyo alias mulai kalah mewah dibanding tempat kebugaran di hotel-hotel berbintang, PS memiliki daya tarik tersendiri. Dengan interiornya yang didisain klasik, dan tata lampu yang cenderung temaram, membuat lokasi ‘merah’ itu memiliki pasar tersendiri.

Di siang hari, terutama di saat jam istirahat kantor, tempat ini mulai ramai pengunjung. Apalagi pada hari libur. Pengunjungnya rata-rata laki-laki paruh baya alias om-om yang notabene berkocek dobel. Namun demikian tak sedikit pemuda kalangan eksekutif.

Suasana nyaman sangat terasa. Setelah melewati pintu masuk, sebuah bangku bar berbentuk sofa untuk tempat ngobrol dan menunggu sudah terpampang. Layaknya tamu tempat kebugaran lain, mereka yang hendak menggunakan fasilitasnya harus membayar sejumlah uang terlebih dulu sebelum mendapatkan pelayanan, cara ini disebut booking room.

Saat melakukan pembayaraan itulah para hidung belang yang datang bisa memilih wanita yang akan ‘mendampingi’ dalam ‘wisata birahi’ di PS. Berbeda dengan panti kesehatan lain yang tamu biasanya memilih nomor atau nama dari foto. Di PS tamu lebih dimanjakan, dengan diberi kebebasan melihat atau bahkan bertemu langsung dengan wanita yang bakal menemani menelusuri ‘lembah’ sauna.

Untuk lebih memuluskan jalannya ‘perburuan’, beberapa Mami –kata lain dari germo-- yang berdandanan modis dan masih terlihat cantik siap membantu para tamu mencari ‘kasur berbulu’ yang hendak dibidik.

Tarif yang dipatok bervariasi. Di PS dikenal dua tipe, standar dan VIP. Model standar maksudnya berwisata seks beramai-ramai, sementara VIP lebih bersifat pribadi. Untuk kelas standar tarifnya sekitar Rp 150 ribu per jam sudah termasuk ‘anggaran’ buat pelayanan satu orang gadis cantik yang akan membimbing pengunjung.

Pembayaran buking kamar dilakukan diawal transaksi saat membuking kamar. Harga tersebut adalah harga paket. Layanannya, setelah mandi sauna, mereka bisa melanjutklan aktivitas kebugaran lain. Tentu saja tetap dengan ditemani wanita-wanita muda, cantik dan menggairahkan yang telah dibukingnya.

Sementara untuk kamar VIP Rp 250 ribu, angkanya bisa berubah jika ternyata wanita-wanita yang menjadi ‘guide’ mampu memberikan layanan lebih.

PAKET KOMPLIT
Setelah membayar buking kamar dan mendapat teman kencan, tamu digiring seorang petugas untuk masuk ke sebuah ruangan. Di ruangan lumayan besar tersebut terdapat sebuah bak mandi ukuran besar (mungkin lebih mirip kolam renang mini) yang terbagi dua bagian.

Satu bagian tempat mandi air panas, sisanya untuk mandi air dingin. Di ruangan tersebut diperuntukkan bagi mereka yang memilih kelas standar. Jadi untuk pelayanan yang diberikan bercampur dengan pengunjung lain.

Begitu pula memasuki tahap berikut, yakni mandi uap alias sauna. Ditempat ini, pengunjung masih bercampur dengan pengunjung lain. Setelah selesai, baru tahap ‘finishing’ dilakukan. Bila ditahap mandi air panas dan dingin maupun sauna, wanita guide-nya cuma ‘menuntun’ melakukan aktivitas tersebut, diproses akhir ini, mereka langsung turun tangan.

Tahap akhir yang dimaksud adalah proses pijat. Sebuah kamar tak lebih dari 3 x 3 meter telah menunggu. Selembar handuk putih dan beberapa alat persiapan pijat tersedia, diantaranya nampak semacam body lotion.

Wanita yang tadi telah dibuking dengan dandanan super seksi, terbalut busana warna hitam mempersilahkan tamunya rebahan di ranjang bersprei putih. Tanpa dikomando, wanita itu mulai membaluri tubuh tamunya dengan body lotion tadi. Selanjutnya pijatan-pijatan halus dimulai.

Tentu saja, pancingan-pancingan nakal untuk pembangkit birahi dilakukan. Ujungnya, tawarannya adalah paket komplit. Bila itu yang dikehendaki, ujungnya tak lain adalah kepuasan birahi. Inilah yang membuat harga yang dipatok bisa melonjak.

MANDI BAYI
Berbeda dengan layanan istimewa. Di kamar VIP, ruangan lebih luas, kira-kira berukuran 4 x 5 meter. Barangkali ini yang membedakan dengan kamar seharga Rp. 150 ribu. Sebuah bar mini melengkapi kamar tersebut. Sekilas, ruangan tersebut mirip kamar hotel. Tempat tidur besar dibalut sprei bersih, sementara di dua sisi dinding tertempel kaca besar.

Ada juga televisi plus sound system. Yang agak membedakan adalah ketika tirai dibuka, ada ruangan kecil berisi bathquip air panas dan dingin serta sudut luas untuk sauna.

“Mau mandi, minum atau pijat dulu?” tiba-tiba suara wanita tadi mengagetkan Exo yang masih termangu. Belum habis kekagetan itu, tiba-tiba wanita tadi langsung melepaskan bajunya, untuk kemudian berganti semacam handuk piyama.

“Kok diam saja,” sergahnya sambil menuntun membukakan baju. Dari cara yang cekatan, wanita yang mengaku bernama Desy itu turut membantu melucuti pakaian Exo satu per satu dan menggantikannya dengan handuk piyama. Tak ada kesan rikuh atau perasaan sungkan.

Selanjutnya Desy menggiring ke bathquip. Layaknya seorang ibu yang memandikan bayi, ia mulai mengguyurkan air. Sejurus kemudian Desy mengambil sebuah botol berisi sabun cair. Dia mulai menggosok-gosok seluruh tubuh Exo. Tak sedikitpun ada bagian yang terlewatkan.

Tidak hanya itu, terkadang Desy memancing-mancing seperti menggoda agar tamunya segera menuntaskan hasrat birahinya. Kali ini tidak hanya mengosok-gosok, namun terkadang membersihkan bagian kuku hingga meremas-remas bagian tertentu.

Desy selalu memancing dan menggoda dengan genit. Bahkan dia ikut nyemplung ke dalam kolam sambil merapatkan tubuhnya yang hangat. Dan dengan polah genit, acap kali dia melakukan gerakan dan gesekan mengundang .

Entah bagaimana laki-laki kuat menghadapi godaan setan cantik seperti itui? Sementara musik syahdu terus mengiringi, dan minuman beralkohol menemani prosesi mandi uap yang sebenarnya telah berubah wujud.

MANDI KUCING
Apa yang terjadi di PS, ternyata banyak pula terjadi di tempat lain yang janjinya menawarkan menu serupa. Seperti KR di Jalan Hayam Wuruk Jakarta Barat, HM dan BM di Jalan Mangga Besar VII, SA di Komplek Kota Indah, Jalan Pangeran Jayakarta berikut beberapa nama di kawasan yang sama. Semuanya nyaris berlindung dibawah kedok sauna, spa, body massage hingga pijat kebugaran dan kesehatan, meskipun ujungnya tetap urusan seks.

Di KR misalnya. Tetap berlindung sebagai pusat kebugaran, namun faktanya body massage paling mendominasi. Sekilas orang melihat dari luar, tak nampak kesan mewah. Namun begitu masuk, wanita-wanita cantik yang siap mengeruk rupiah telah menanti. Perputaran uangnya mampu mencapai puluhan juta rupiah tiap harinya.

Ruangannya sederhana. Setelah masuk dari pintu utama hanya ada bar melingkar yang tak terlalu lebar dan beberapa sofa saja yang tersedia. Lampu ruangan di-setting sangat temaram. Di sampingnya terdapat ruangan lumayan terang yang fungsi sebagai ‘ruang pamer’ wanita-wanita yang akan memijat mengunakan anggota tubuhnya.

Tak kurang dari tiga germo siap menuntun mencarikan wanita-wanita yang rata-rata berbusana warna krem. Asal tahu bahwa wanita yang sebenarnya bukan sekedar pemijat tersebut memang ‘dibungkus’ busana serba seksi. Belahan dada terbuka dan rok mini adalah tampilan khasnya.

Untuk dapat kencan, cukup menunjuk salah satu dari wanita yang duduk di sofa tersebut. Selanjutnya pembayaran dilakukan dimuka. “Untuk menghindari ‘keributan’ di kamar,” ujar seorang germo yang Senin sore (29/9) menemani Exo memburu sasaran.

Tarif yang dipatok setara dengan di PS, hanya saja di KR tak berlaku tarif standar atau VIP. Semua dipasang bandrol sama sekitar Rp. 200 ribu per jam.

Setelah membayar ‘administrasi’, para tamu akan digiring ke lantai dua. Tak kurang dari 20 kamar tersedia. Di kamar tak terlalu luas tersebut prosesi body massage dijalani. Tidak seperti di PS yang masih memendam kesan romantis. Di KR lebih terlihat kesan terburu-buru. Maklum, jumlah kamarnya tak sebanding dengan jumlah wanita pemijatnya.

Jangan harap bisa santai. Itulah kesan utama. Begitu masuk kamar, wanita yang telah dibuking tadi segera mempersilahkan rebahan ditanjang yang dilapisi semacam karet atau kain anti air. Tanpa sungkan, ia membuka seragam menyisakan celana dalam dan kutang saja.

‘Pasie’nya juga ‘dipaksa’ telanjang, hanya handuk kecil yang menutupi selangkangan. Sebuah awal yang menegangkan. Selanjutnya dalam posisi tamunya tengkurap, wanita tadi mulai mengoleskan cream keseluruh tubuh. Dari ujung kaki hingga leher.

Dengan penuh kelembutan, satu persatu bagian tubuh terjamah oleh benda kenyal milik pemijat tadi. Namanya juga body massage alias pijat dengan anggota tubuh. Jika shiatsu yang umum biasanya menggunakan bagian tubuh seperti tangan, kaki dan lengan, di KR anggota tubuh yang digunakan adalah payudara.

Lima belas menit berselang, pijatan selanjutnya adalah bagian muka. Mulai dari dada hingga pergelangan kaki. Mungkin takbisa dibayangkan bila dua manuasi berlawanan jenis dalam posisi telanjang saling gesek. Tapi tunggu dulu. Umumnya mereka tidak mau langsung ‘main sodok’. Wanita pemijat itu selalu memancing dengan ransangan yang super tinggi. Nah, bila konsumennya sudah tidak tahan, tentu puncaknya bersebadan. Tapi awas. Mereka pintar memainkan situasi.

Awalnya tentu akan berdalih macam-macam, mulai begituan dilarang hingga ketakuatannya bahwa profesinya hanya sebatas pemijat. Dengan demikian dalam benak tamunya akan berpikiran bahwa urusan ngesek melakukan urusan itu, tentu ada bayarannya tersendiri. Padahal nilai transaksi diatas sudah termasuk biaya servis sampai ‘muntah’.

Tentu saja, bagi laki-laki yang telah terbiasa berpetualang di KR tak akan kaget. Sebab memang urusan bawah perut yang diburu. Apapun yang dikatakan wanita pemijat, hanyalah untuk mendapatkan tips lebih.

Usai menservis tamunya, sebuah tempat semacam ember dari alumunium berisi air hangat disodorkan. Selanjutnya dengan menggunakan handuk kecil, wanita tadi akan membersihkan seluruh tubuh tamu yang menjadi teman kencannya. Transaksi usai, wanita tadi kembali mengenakan busananya untuk kemudian berdandan dan memburu ‘pasien’ berikutnya.

Pijatan serupa, namun tidak dengan menggunakan anggota tubuh bisa ditemui pula di KR. Bagi hidung belang atau mereka yang terbiasa menimati jajajan pelacur, menyebutnya mandi kucing.. layanannya nyaris mirip dengan body massage, hanya proses pijat menggunakan lidah.

Dalam service ini tidak menggunakan cream. Setelah telanjang, wanita pemijatnya akan segera membaluri tubuh pelanggannya dengan madu atau susu. Selanjutnya, dengan lidah sebagai senjata alat utam , wanita tadi akan menjilati seluruh lekuk tubuh tamunya.

Tentu saja ini layanan luar biasa. Hanya saja, dalam perkembangannya, mandi kucing memang masih banyak dilakukan, namun tidak seluruh tubuh yang dijilat. Paling banter hanya dada dan kemaluan. Selebihnya langsung beranjak ke ‘partai utama’.

Untuk servis mandi kucing ini juga bisa kita temui di banyak tempat yang rata-rata tetap berlindung dibalik kedok spa, sauna hinnga pusat kebugaran. Diantaranya seperti di KR dan SA. Yang perlu dicatat, hampir semua tempat-tempat tersebut beroperasi mulai pukul sepuluh pagi hingga tengah malam.

PAYUDARA SUPER
Menjadi guide, pemijat, teman kencan atau apapun namanya, di dalam dunia yang bersinggungan dengan areal sauna, spa, body massage hingga pijat kebugaran yang telah berubah wujud, paling tidak harus memenuhi beberapa kriteria.

Hal itu seperti dituturkan Mami ES, yang telah enam tahun malang melintang di sebuah body massage. “Tiga syarat yang harus dipenuhi, karean mereka tujuannya adalah menjual tubuh. Yakni wajahnya minimal harus cantik atau menarik. Teteknya harus gede. Nah, yang terakhir adalah paha atau kulitnya harus bersih,” terang ES.

Dikatakan bahwa wajah memang paling mendominasi. Namun khusus untuk body massage payudara pegang pernana, lantaran ‘benda’ itu yang dipakai untuk memijat. Sementara paha atau kulit yang bersih, lantaran terkadang ada tamu yang jijik jika melihat kulit kurang mulus.

Apa yang dituturkan mami ES mungkin beralasan. Sebab memang ketiga bagian itu yang diburu lelaki hidung belang. Bahkan tidak sebatas untuk keperluan ‘teman’ saat sauna. Karena urusan birahi yang jadi tujuan, kriteria itu cukup beralasan.*




Bookmark and Share
This entry was posted on 04.42 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

Ingin melakukan copy paste artikel pada blog ini ? Kami sangat tidak keberatan tentunya dengan syarat mencantumkan Url dari blog ini.

0 komentar: