Translate this page from Indonesian to the following language!
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
http://online klinik.blogspot.com
Online Klinik khusus untuk dewasa , jika anda belum cukup umur di larang untuk mengunjungi blog ini. Silakan tinggalkan blog ini segera karena blog ini berisikan tentang Dunia Malam hiburan malam, juga tentang kesehatan dan juga panti pijit plus plus nya, penyakit seks bebas atau seksualitas serta teknik bercinta yang sexual dengan tip dan triknya.

Baca Juga yang ini


Pantaskah Remaja Pakai Kontrasepsi ?
07.59 | Author: stesuc

>
Kamu kenal kontrasepsi kan? Benar, kontrasepsi itu biasa dipakai ibu-ibu atau bapak-bapak para peserta keluarga berencana. Nah itu yang biasa kita temui. Tapi ternyata nih, sekarang para pengguna kontrasepsi ini adalah para remaja yang tentunya belum pada menikah. Aduuh, kok bisa sih? Yuk kita simak uraian berikut, biar kita jadi ngeh.

Kontrasepsi adalah usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kehamilan. Tentu saja kontrasepsi itu ditujukan untuk para wanita yang sudah menikah. Urusan “perkontrasepsian” ini kalo di Indonesia diurusin oleh BKKBN alias Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Kenapa mesti ngurusin masalah seperti ini? Kata pemerintah nih ya, untuk mengatur jumlah kelahiran, supaya aman dan terkendali alias pengurusan anak dan masa depan anak terjamin.

Jadi selama pasangan suami-istri itu belum atau tidak ingin punya anak, maka mereka menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah terjadinya kehamilan. Kalo sudah ada keinginan untuk punya momongan, maka alat kontrasepsi ini tidak digunakan lagi atau diberhentikan dari pekerjaannya (PHK nih ye). Jadi, alat-alat kontrasepsi disediakan untuk pasangan suami-istri agar mereka mampu mengatur jumlah kelahiran anak yang mereka inginkan.

Adapun jenis alat kontrasepsi (alkon) ada bermacam-macam. Ada kontrasepsi tanpa alat, ada juga yang menggunakan alat, atau obat. Juga ada yang sifatnya permanen, yang dinamakan dengan sterilisasi atau kontrasepsi mantap alias kontap, namun ada juga yang sementara. Jangan salah lho bahwa alkon yang ada hanya untuk wanita saja, pria juga bisa pake.

Apa saja sih yang termasuk alat atau obat kontrasepsi? Kita akan bahas beberapa saja ya. Untuk para ibu, tersedia banyak pilihan, mulai dari pil, suntik baik suntik bulanan maupun tiga bulanan, susuk KB yang dipasang di bawah kulit, maupun IUD atau spiral. Sedangkan untuk para bapak tersedia kondom. Itu semua termasuk dalam kelompok alat dan obat kontrasepsi yang bersifat sementara atau temporer. Jadi kalo sudah ingin punya anak lagi, maka alat kontrasepsinya berhenti dipakai. Sedangkan kontap atau kontrasepsi mantap, maka teoritis, metode ini merupakan metode yang permanen, baik untuk para pria maupun para ibu, yang sudah tidak ingin punya anak lagi.

Nah, jenis yang banyak peminatnya adalah yang menggunakan obat-obatan. Sebagaimana sudah disebutkan di atas, yang termasuk di dalamnya adalah pil, suntik, dan susuk. Isi dari ketiga jenis obat kontrasepsi ini adalah hormon. Itu sebabnya dinamakan juga dengan kontrasepsi hormonal. Hormon yang digunakan untuk kontrasepsi adalah estrogen dan progesteron. Dua hormon ini digunakan sebagai bahan kontrasepsi karena keduanya dapat mencegah terjadinya ovulasi (pembuahan), yang kemudian dapat mencegah terjadinya kehamilan. Sebagai kontrasepsi hormonal, kedua hormon tersebut digunakan secara sendiri-sendiri atau dikombinasi dalam dosis tertentu. Jadi ada banyak sekali pilihannya. Jadi tahu deh kamu tentang perkontrasepsian, walaupun tidak mendetail. Tapi Insya Allah bermanfaat untukmu.

Jika remaja putri pake “alkon”
Meski alkon sejatinya buat pasangan suami-istri, tapi sekarang ini malah ditemukan para gadis, remaja putri yang belum menikah, yang menggunakan kontrasepsi ini, terutama kontrasepsi hormonal. Wah, kok bisa begitu ya. Kenapa?

Ternyata mereka-mereka tidak ingin hamil! Eh, ngapain repot-repot minum pil dan suntik KB? Kalau belum menikah kan nggak bakalan hamil, jadi ngapain juga menjadi konsumen alat KB, alias jadi akseptor? Begitu mungkin pertanyaaan yang terlintas di benakmu. Rupanya remaja putri yang menjadi ‘akseptor’ KB itu adalah mereka-mereka yang menjalani model kehidupan bebas yang dicontohkan oleh Barat. Biasanya mau hidup bersama tanpa nikah alias kumpul kebo, atau yang bergaul bebas, yang pacarannya kebablasan.

Hmm… teman-teman itu belum nikah, tapi suka dan sering melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh pria dan wanita yang sudah menikah. Kayaknya banyak teman remaja yang tahu, bahwa perbuatan seperti yang mereka lakukan itu bisa mengakibatkan terjadinya kehamilan. Nah, karena mereka tidak mau hamil, maka diminumlah pil KB itu untuk mencegah terjadinya kehamilan. Jadilah mereka itu remaja putri pemakai kontrasepsi. Begitu.

Mengancam kesehatan
Kontrasepsi hormonal, baik itu berupa pil maupun suntik, adalah termasuk dalam jenis obat. Dan yang namanya obat, hanya boleh dipakai sesuai dengan aturannya dan peruntukannya. Terlebih lagi, obat adalah racun dalam dosis yang tepat. Jadi penggunaan obat tanpa aturan justru akan membahayakan tubuh manusia. Demikian juga halnya dengan pemakaian obat-obat KB secara sembarangan. Para wanita yang sudah menikah yang menjadi akseptor KB akan mengkonsumsi obat-obat KB secara benar dan tepat karena mereka mendapatkan informasi yang cukup oleh tenaga kesehatan yang berwenang. Kalangan ini selalu melakukan konsultasi dan pemeriksaan rutin kepada para tenaga kesehatan. Dengan demikian, efek samping yang mungkin timbul selalu dalam pengawasan.

Berbeda halnya dengan para remaja putri yang “semau gue” mengkonsumsi obat-obat KB tersebut. Sangat besar kemungkinannya mereka tidak mendapat informasi yang tepat dan akurat serta lengkap tentang obat KB yang mereka konsumsi. Bahkan boleh jadi mereka mendapatkan obat itu pada tempat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Kalian ingin tahu hal-hal yang bisa terjadi pada pemakaian obat KB? Simak baik-baik uraian berikut ini ya. Sebagaimana telah disebutkan di atas bahan aktif obat KB adalah hormon estrogen dan atau progesteron. Nah, ada efek sampingannya bila orang mengkonsumsi obat KB, baik dalam bentuk pil ataupun suntik. Efek samping yang ringan yang sering ditemui adalah mual, sakit kepala, nyeri pada payudara, keputihan, juga adanya retensi cairan (berkurangnya pengeluaran cairan oleh tubuh) dan peningkatan berat badan.

Selain itu pemakaian kontrasepsi hormonal ini juga bisa menaikkan tensi alias tekanan darahnya menjadi lebih tinggi. Jadi bagi penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) tidak dianjurkan memakai kontrasepsi hormonal. Oleh karena itu para akseptor KB dimonitor terus berat badan dan tekanan darahnya.

Selain itu, juga ditemukan bukti-bukti yang nyata bahwa mengkonsumsi hormon estrogen dalam waktu yang lama dan dosis tinggi dapat menyebakan pembesaran mioma uteri. Mioma uteri adalah salah satu jenis tumor jinak pada rahim. Sementara itu pemakaian hormon progesteron yang berlebihan dapat menyebabkan perdarahan yang tidak teratur, nafsu makan bertambah, jerawat bermunculan, rambut rontok dan bisa juga menimbulkan depresi. Efek samping yang lebih berat adalah terjadinya trombo emboli yang sangat berbahaya.

Oya, perlu diketahui juga bahwa tidak semua orang dapat minum pil atau disuntik KB. Ada kondisi-kondisi tertentu yang membuat pemakaian pil atau suntik justru membahayakan jiwa. Hal ini hanya bisa diketahui dengan pemeriksaan kesehatan secara teliti oleh petugas kesehatan yang berwenang, yang biasanya justru dihindari oleh para remaja putri yang nakal.

Wah, ngeri juga ya. Kebayang kan, kalau asal minum saja, resiko besar mengancam kesehatan para pemakaianya.

Ingat dosa ya…
Kontrasepsi bagi para pasangan suami istri untuk mengatur jarak dan jumlah kelahiran, dibolehkan oleh Islam. Namun hal ini hanya berlaku untuk pasangan suami istri. Itu sebabnya, haram hukumnya jika “alkon” ini dipakai oleh para gadis dan jejaka yang melakukan seks bebas tapi takut terjadi kehamilan.

Sobat muda sudah tahu, bahwa dari sudut kesehatan pemakaian obat KB secara tidak bertanggung jawab memiliki risiko yang bermacam-macam. Itu semua adalah resiko yang akan dihadapi di dunia. Tapi ada risiko yang jauh lebih besar, yang menunggu di akhirat kelak. Islam sebagai dien yang sempurna sudah memberikan aturan bagi kita agar kita mendapatkan kemaslahatan atau kebaikan.

Islam sudah memiliki aturan tentang bagaimana pergaulan antar jenis. Pergaulan bebas, adalah satu hal yang diharamkan oleh Islam. Mendekati zina saja diharamkan, apalagi melakukannya. Pergaulan bebas, seks bebas atau apalah namanya adalah dosa besar. Hukuman perbuatan seperti itu yang dilakukan oleh para remaja putri dan jejaka adalah dicambuk seratus kali. Tentu yang melaksanakan hukuman itu adalah institusi yang memiliki wewenang, yaitu Daulah Islam. Kebayang dong konsekuensi yang harus ditanggung. Jadi mari tinggalkan perbuatan maksiat itu, tinggalkan ajakan setan. Kita jaga pergaulan kita sesuai dengan aturan Islam. Insya Allah akan membawa keberkahan dalam hidup kita.

Oke deh sobat, jelas sudah bahaya pemakaian obat KB tanpa aturan. Jelas juga hukum gaul bebas dalam ajaran Islam. Kalau kita ingin mendapat ridla Allah, selamat dunia akhirat, mari kita kembali kepada aturan Islam yang diciptakan oleh Sang Pencipta manusia, yang Maha Tahu tentang keadaan manusia.[arum]

Sumber : Gaul Islam

Bookmark and Share
This entry was posted on 07.59 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

Ingin melakukan copy paste artikel pada blog ini ? Kami sangat tidak keberatan tentunya dengan syarat mencantumkan Url dari blog ini.